Nama : Eki Taupik
Jurusan : Sistem Informasi Manajemen
Smester : IV
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
BAB
I
1.1 Konsep Dasar Sistem
Sistem
adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan. Pengertian lain dari system adalah seperangkat
unsur-unsur dari manusia, alat, konsep dan prosedur untuk maksud dan tujuan
yang sama.
1.1.1 Pengertian Subsistem
Suatu
sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yan terdiri dan dua atau
lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi yang terdiri dari dua kesatuan.
Suatu
sistem dapat terdiri dari bagian-bagian sistem atau subsistem. Sebagai contoh,
sistem computer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan
subsistem perangkat lunak. Masing – masing subsistem terdiri dari
subsistem-subsistem yang lebih lagi atau terdiri dari komponen-komponen
pendukung sistem itu sendiri. Subsistem – subsistem yang dapat
saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk suatu satu kesatuan
sehingga tujuan dan sasaran dapat tercapai.
Norman
I. Enger dalam bukunya mengatakan bahwa subsistem adalah serangkaian kegiatan
yang dapat ditentukan identitasnya yang berhubungan dalam suatu
sistem. Gordon B. Davis dalam bukunya mengatakan bahwa sistem terbagi atas
beberapa factor atau unsure kedalam beberapa subsistem – subsistem. Batasan dan
penghubung atau interface di dalam suatu sistem ditelaah secara cermat untuk
menjamin bahwa hubungan antar subsistem didefinisikan secara jelas bahwa jumlah
seluruh subsistem merupakan keseluruhan sistem.
1.1.2 Pengertian Sistem
Setiap
sistem pasti terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsure
– unsure yang memberntuk sistem tersebut. Sedangkan proses sistem menjelaskan
cara kerja setiap unsure sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem. Setiap
sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari
berbagai sistem yang lebih kecil yang disebut subsistem.
Pendekatan
sistem berusaha menjelaskan sesuatu yang dipandang dari sudut pandang sistem
serta berusaha menemukan struktur unsure yang membentuk sistem tersebut. Dengan
memahami struktur sistem dan proses sistem, seorang akan dapat menjelaskan
mengapa tujuan sistem tidak tercapai.
1.1.3 Karakteristik Sistem
Karakteristik
sistem dapatlah digambarkan sebagai berikut :
1. Komponen Sistem (Components) Suatu
sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau
elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung
komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat
dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada
subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system
tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak
sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.
2. Batas Sistem (Boundary) Batas
sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu system
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu system
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environments) Lingkungan
luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi
operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat
juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan
dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung (Interface) Sistem Penghubung
sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari
satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem
akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung.
Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang
lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (Input) Sistem Masukan
sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan
supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
komputer, program adalah maintenance input yang digunakan
untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk
diolah menjadi informasi.
6. Keluaran (Output) Sistem Keluaran
sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk system
komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan
merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang
dibutuhkan.
7. Pengolah (Process) Sistem Suatu
sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan
bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi
akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan
laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. asaran (Objectives) atau
Tujuan (Goal) Suatu sistem pasti
mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempnyai sasaran, maka
operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari system sangat menentukan
sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Perbedaan
suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal)
adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang
lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan
suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih
tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang
merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang
lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut.
Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan
bergantian dan tidak dibedakan.
1.1.4 Klasifikasi Sistem
Sistem
dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut
ini :
1. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem
fisik (physical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem
teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia
dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya
sistem komputer, system akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan system
buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang
terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran
bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem
buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine system atau ada yang menyebut
dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system,
karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem tertentu beroperasi
dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem
dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang
tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan programprogram yang dijalankan.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan system
terbuka (open system) Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja
secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara
teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang
benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system
(secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah
sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem
yang lainnya. Karena system sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan
luarnya, maka suatu system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif
tertutup karena system tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya
untuk pengaruh yang baik saja.
1.1.5 Daur Hidup Sistem
Siklus
hidup sistem (System life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam
menerapkan sistem atau subsistem berbasis computer. Siklus hidup sistem sering
disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan
pengembangan sistem. Berikut beberapa fase atau tahapan dari daur hidup suatu
sistem yaitu :
1. Mengenali
Adanya Kebutuhan. Sebelum
segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problem yang harus dapat
dikenali sebagaimana adanya.Kebutuhan terjadi sebagai hasil perkembangan dari
organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.
Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya
kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangna arah dan
efektivitasnya.
2. Pembangunan
Sistem. Suatu
proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis
kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem dan membangun suatu sistem
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
3. Pemasangan
Sistem. Setelah
sistem dibangun kemudian akan dioperasikan, peralihan dari tahap pembangunan
menuju operasional terjadi pemasangan sistem.
4. Pengoperasian
Sistem. Program
computer dan prosedur pengoprasian yang membentuk sistem informasi yang
bersifat statis, sedangkan organisasi terus bertumbuh dan mengalami perubahan
sehingga sistem informasinya pun harus diperbaiki atau diperbarui.
5. Sistem
Menjadi Usang. Kadang
perubahan sistem yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya
dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Sehingga
organisasi secara ekonomis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi
untuk dioperasikan dan membutuhkan sistem yang baru.
1.2 Konsep Dasar Data
Gordon B. Davis data
berkaitan dengan suatu informasi berikut defisinisinya “ Informasi adalah data
yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang memounyai arti bagi si penerima
dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan
mendatang.”
Data adalah kenyataan yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian yang nyata. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahan mentah
yang diproses untuk menyajikan informasi.
Data juga penting bagi manajemen sebab
data digunakan untuk berbagai keperluan :
- Pengetahuan (Knowledge)
- Perkiraan ( estimation)
- Pertimbangan (judgement)
- Keputusan (decision)
1.2.1 Klasifikasi
Data
- Klasifikasi Data
Menurut Jenis Data
a. Data
Hitung(Enumeration/Counting Data0
Data
hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung
adalah persentase dari suatu jumlah tertentu.
b. Data Ukur (
Measurement Data)
Data
ukur adalah yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu.
- Klasifikasi Data
Menurut Sifat Data
a. Data
Kuantitatif(Quantitative Data)
Data
Kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan
penjumlahan.
b. Data Kualitatif (
Qualitative Data)
Data
Kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungan dengan kualitas
atau sifat sesuatu.
- Kualifikasi Data
Menurut Sumber Data
a. Data Internal (
Internal Data)
Data
Internal adalah data yang asli.
b. Data Eksternal
(External Data)
Data
eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Data eksternal terdiri dari 2
jenis, yaitu :
·
Data eksternal Primer ( Primary External
Data)
Data
eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari
pemiliknya sendiri, yakni oeang yang selalu melakukan observasi sendiri.
·
Data Eksternal Sekunder ( Secondary
External Data)
Data
eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dar orang lain yang
melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang
lain.
1.2.2 Nilai
Data
1. Ketelitian Data (
Precision)
Ketelitian
suatu data yang ditentukan oleh kecilnya perbedaan, apabila observasi yang
menghasilkan data diulangi.
2. Komparabilitas Data (
Comparability)
Suatu
alat timbangan yang secara berulang-ylang menunjukan hasil yang sama belum
tentu memberikan data yang “benar”.Alat tersebut mungkin belum distandarisasikan,
Suatu ukuran pada hakikatna dilakukan dengan cara membandingkan sesuatu
terhadap suatu standar.
3. Validitas Data (
Validality)
Suatu
data dapat saja mempunyai kualitas yang baik, tetapi belum tentu valid , atau
berguna, jika tidak menunjang tercapainya tujuan si pemakai (user).
1.2.3 Pengolahan
Data
1. Penyimpanan Data (
Data Strorage)
Penyimpanan
data meliputi pekerjaan pengumpulan (filling) , pencarian (searching), dan
pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim
dinamakan “file”. File ini dapat diberbentuk map, order, disket, tape, hard
disk, dan lain sebagaianya. File diartikan sebagai suatu susunan data yang
terbentuk dari jumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain
(sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.
File
dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
a. File Induk (Master
File)
File
induk berisi data-data permanen yang biasanya dibentuk satu kali saja dan
kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
b. File Transaksi (
Detail File)
File
transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang
kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.
2. Penanganan Data ( Data
Handling)
Penanganan
data meliputi kegiatan seperti pemeriksaan(verifying), perbandingan(comparing),
pemilihan (sorting), peringkasan(extracting), penggunaan (manipulating) dan
memelihara file ( file maintenance).
1.3 Konsep Dasar Informasi
Informasi
adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum.
Informasi daoat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran
komunikasi. Suatu sistem yang kurang mendaoatkan informasi akan menjadi
luruh,kerdil, dan akhirnya mati. Informasi adalah data yang telat diklarifikasi
atau diolah atau interpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
1.3.1 Fungsi dan Siklus Informasi
Fungsi
utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangu ketidakpastian
pemakai informasi.Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberikan
suatu kemungkinan faktor risiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.
Fungsi informasi adalah memberikan suatu dasar kemungkinan untuk menanggapi
seleksi kepada pengambil keputusan. Fungsi informasi yang penting lainnya adalah
memberikan standar-standar, aturan-aturan ukuran, dan aturan-aturan keputusan
untuk penentuandan penyebaran tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna
mencapai tujuan kontrol.Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum
dapat bercerita banyak.
1.3.2 Biaya dan Jenis-Jenis
Informasi
1. Biaya Perangkat Keras
2. Biaya untuk Analisis, perancangan dan Pelaksanaan Sistem
3. Biaya untuk tempat dan Faktor-Faktor Kontrol Lingkungan
4. Biaya Perubahan
5. Biaya Operasi
Informasi
dalam manajemen diklarifikasikan dalam beberapa bentuk sebagai berikut
- Informasi berdasarkan Persyaratan
a. Informasi yang tepat waktu
b. Informasi yang relevan
c. Informasi yang relevan
d. Informasi yang dapat dipercaya
- Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
a. Informasi masa lalu
b. Informasi masa kini
- Bedasarakan Sasaran
a. Informasi Individual
b. Informasi komunitas
1.3.3 Nilai dan Kualitas Informasi
Nilai
informasi ditentukan oleh 2 hal yaitu, manfaat dan biaya untuk mendapatakannya.
Nilai informasi ini didasarkan
atas 10 sifat yaitu,
1.
Mudah diperoleh
2.
Luas dan lengkap
3.
Ketelitian
4.
Kecocokan
5.
Ketepatan Waktu
6.
Kejelasan
7.
Keluwesan
8.
Dapat dibuktikan
9.
Tidak ada prasangka
10.
Dapat diukur
Nilai
informasi yang sempurna adalah pengambilan keputusan diizinkan
untuk memilih keputusan optimal dalam setiap hal dan bukan
keputusan “rata-rata” akan menjadi optimal dan untuk menghindari
kejadian-kejadian yang akan mengakibatkan suatu kerugian.
Kesalahan merupakan suatu
masalah yang sulit karena untuk menyesuaikan tidak mudah. Kesulitan karena
kesalahan dapat diatasi dengan :
- Kontrol intern untuk menemukan
kesalahan
- Pemeriksaan intern dan ektern
- Penamabahan “ batas kepercayaan”
kepada data
- Intruksi pemakai dalam prosedur
pengolahan dan pengukuran agar para pemakai dapat menilai
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
0 komentar