Sabtu, 10 Maret 2018

Sistem Informasi Manajemen - BAB V



Nama     : Eki Taupik (16243009)
Jurusan : Sistem Informasi


BAB V
KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DIDALAM
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

5.1 Kerangka Dasar Pengambilan keputusan
        Dalam manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan yang sangat penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau mereka yang bersangkutan dengan organisasi yang ia pimpin.
Berikut 3 tahapan Pengambilan Keputusan:

Tahapan Pengambilan Keputusan
Penjelesan
Pemahaman
Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat menentukan masalahnya.
Perancangan
Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
Pemilihan
Memilih tundakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada, pilihan ditentukan dan dilaksanakan.

Tahapan Pengambilan Keputusan
Hubungan dengan SIM
Pemahaman
Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan mapun dengan cara khusu. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menuntut perhatian.
Perancangan
SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data meprakarsai pemecahan alternative. Model harus membantu menganalisis alternative.
Pemilihan
SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.
Ada beberapa cara yang berlainan untuk menggolongkan pengambilan keputusan.
Sistem pengambilan keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisahkan dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungannya. Berikut pengambilan keputusan tertutup :
  1. Mengetahui semua alternative dan akibat atau hasil masing-masing alternative.
  2. Mempunyai suatu metode (aturan ,hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan ia membuat urutan alternative yang lebih disukai.
  3. Memilih alternative yang memaksimumkan sesuatu seperti keuntungan, volme perjualan atau kegunaan.
Model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambilan keputusan :
  1. Tidak mengetahui semua alternative dan semua hasil.
  2. Melakukan penyelidikan secara terbatas untuk menemukan beberapa alternative yang memuaskan
  3. Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat keinginannya.
Model terbukan adalah dinamis atas urutan pilihan karena tingkat keinginan berubah menanggapi perbedaan antara hasil dan tingkat keinginan.

5.1.1 Pengertian Pengambilan Keputusan
        Pada hakikaynya, kegiatan pembuatan keputusan dilatarbelakangi oleh adanya suatu masalah atau problem dalam usaha mencapai suatu tujuan tertentu . Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecah masalah yang bersangkutan sehingga usaha pencapaian tujuan yang dimaksud dapat melaksanakan secara baik dan efektif.
Efisiensi dan efektifitas suatu perusahaan biasanya diduga dari jenis atau macam masalah yang sering dihadapi. Sebuah perusahaan yang terlalu sering menghadapi masalah korektif, menggambarkan cara kerja yang kurang efisen dan kurang efektif. Dilain pihak perusahaan yang lebih progresif dan kreatif menggambarkan perusahaan yang sukses dan inovatif.

5.1.2 Tipe Pengambilan Keputusan
        Herbert A. Simon mengemukakan teknik tradisional dan modern dalam pembuatan keputusan yang deprogram dan tidak deprogram. Kemajuan dalam pengembangan dan penggunaan peralatan riset operasi telah terjadi sangat cepat selama decade terakhir ini, terutama dalam bidang simulasi computer dan pengolahan elektronik ( electronic data processing). Sejlan dengan pengembangan [teknik pembuatan keputusan, efisiensi pemecahan masalah yang diprogram dan kualitas pemecahannya juga telah meningkat. Banyak masalah yang tidak deprogram sebelumnya telah menjadi deprogram.Dilain pihak, teknik pemecahan masalah empiric (heuristic) bagi pembuatan keputusan yang tidak deprogram tidak berkembang dengan pesat dan penggunaannya semakin menyempit.
Teknik-teknik pembuatan keputusan tradisional dan modern :

Tipe-tipe Keputusan
Teknik-teknik pembuatan keputusan
 Tradisional
Modern
Di program :

Keputusan rutin dan berulang-ulang organisasi mengembangkan proses khusus bagi penangannya.
  1. Kebiasaan
  2. Kegiatan rutin :
Prsedur pengoperasian standar
  1. Struktur organisasi pengharapan umum system tujuan saluran informasi yang disusun dengan baik
  1. Teknik 2 Riset Operasi : Analisis matematik model-model simulasi computer.
  2. Pengolahan data elektronik
Tidak Diprogram :

Keputusan sekali pakai, disuse tidak sehat dan kebijaksanaan. Ditangani dengan proses pemecahan masalah umum.
  1. Kebijakan instuisi dan kreativitas
  2. Coba-coba
  3. Seleksi dan latihan para pelaksana
Teknik pemecahan masalalh yang diterapkan pada:
  1. Latihan membuat keputusan
  2. Penyusunan program computer “Heuristic”


5.1.3 Proses Pengambilan Keputusan
        Banyak manajer harus membuat suatu keputusan dengan metode pembuatan keputusan informal untuk memberi pedoman bagi manajer. Tidak ada pendekatan pembuatan keputusan yang dapat menjamin bahwa manajer akan selalu membuat keputusan yang benar.  Akan tetapi para manajer akan melakukan pendekatan rasional, intelektual, dan sistematis akan lebih berhasil disbanding dengan manajer yang menggunakan pendekatan dengan cara informal.
Berikut tahapan-tahapan pengmabilan keputusan
Tahap 1 : Pemahaman dan perumusan masalah.
Tahap 2 : Pengumpulan dan analisis data yang relevan.
Tahap 3 : Pengembangan-pengembangan alternative- alternative.
Tahap 4 : Evaluasi alternative- alternative.
Tahap 5 : Pemilihan alternative terbaik.
Tahap 6 : Implementasi keputusan.
Tahap 7 : Evaluasi Keputusan – keputusan.

5.1.4 Kriteria Pengambilan keputusan
        Kriteria untuk memilih alternative dalam model normative adalah pemaksimalan (laba, kegunaan, nilai yang diharapkan, dan sebgainya). Tujuan ini apabila dinyatakan dalam bentuk kuantitatif disebut fungsi objektif untuk suatu keputusan.

5.1.5 Pohon Keputusan
        Pohon keputusan adalah suatu peralatan yang menggambarkan secara grafik berbagai kegiatan yang dapat diambil dan dihubungkan kegiatan ini dengan berbagai peristiwa diwaktu mendatang yang akan terjadi.

5.2 Skala Pengukuran Pengambilan Keputusan
5.2.1 Skala nominal
        Skala nominal adalah suatu pengukuran dengan taraf yang paling rendah.Disini suatu objek digolongkan dengan symbol/ angka yang bersifat kulaitatid dan kuantitatif.

5.2.2 Skala Ordinal
        Skala Ordinal adalah suatu skala pengukuran yang sifatnya kualitatif yang menunjukkan adaya suatu jenjang urutan preferensi yang dikaitkan pada suatu tujuan atau kondisi yang ditentukan atau dapat dikatakan bahwa skala ordinal adalah objek-objek dalam suatu kategori yang mungkin adalah berbeda dengan objek lainnya.

5.2.3 Skala Interval
        Merupakan skala yang mempunyai ciri seperti skla ordinal, yang selisih dari tiap-tiap angka atau jenjang preferensi dalam skala tersebut diketahui besarnya dan kemudian pengukurannya dilakukan lebih teliti.

5.2.4 Skala Ratio
        Skala ration adalah suatu skala interval yang mempunyai titik nol yang nyata.

5.2.5 Skala Absolut
        Skala absolut merupakan ukuran kuantitatif yang jelas dan nyata, yang dapat diperbandingkan secara langsung.

5.3 Metode Kuantitatif dalam pembuatan keputusan
5.3.1 Konsep Riset Operasi

1.   Terpusat pada pembuatan keputusan
2.   Penggunaan metode ilmiah
3.   Penggunaan model matematik
4.   Efektifitas ekonomis
5.   Bergantung pada computer
6.   Pendekatan TIM
7.   Orientasi Sistem


Load disqus comments

0 komentar