Nama : Eki Taupik (16243009)
Jurusan : Sistem Informasi
BAB V
KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DIDALAM
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
5.1 Kerangka Dasar Pengambilan keputusan
Dalam manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang
peranan yang sangat penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan
hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau mereka yang
bersangkutan dengan organisasi yang ia pimpin.
Tahapan Pengambilan Keputusan
|
Penjelesan
|
Pemahaman
|
Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan
keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan
petunjuk yang dapat menentukan masalahnya.
|
Perancangan
|
Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis arah
tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk
memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah cara
pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
|
Pemilihan
|
Memilih tundakan tertentu dari semua arah tindakan
yang ada, pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
|
Tahapan Pengambilan Keputusan
|
Hubungan dengan SIM
|
Pemahaman
|
Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik
dengan cara yang telah ditentukan mapun dengan cara khusu. SIM harus
memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua data
dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menuntut
perhatian.
|
Perancangan
|
SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah
data meprakarsai pemecahan alternative. Model harus membantu menganalisis
alternative.
|
Pemilihan
|
SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan
disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila
telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk
umpan balik dan penilaian kemudian.
|
Ada beberapa cara yang berlainan untuk menggolongkan
pengambilan keputusan.
Sistem pengambilan keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisahkan dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungannya.
Berikut pengambilan keputusan tertutup :
- Mengetahui semua alternative dan akibat atau hasil masing-masing
alternative.
- Mempunyai suatu metode (aturan ,hubungan, dan sebagainya) yang
memungkinkan ia membuat urutan alternative yang lebih disukai.
- Memilih alternative yang memaksimumkan sesuatu seperti keuntungan,
volme perjualan atau kegunaan.
Model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambilan
keputusan :
- Tidak mengetahui semua alternative dan semua hasil.
- Melakukan penyelidikan secara terbatas untuk menemukan beberapa
alternative yang memuaskan
- Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat keinginannya.
Model terbukan adalah dinamis atas urutan pilihan
karena tingkat keinginan berubah menanggapi perbedaan antara hasil dan tingkat
keinginan.
5.1.1 Pengertian Pengambilan Keputusan
Pada hakikaynya, kegiatan pembuatan keputusan dilatarbelakangi oleh
adanya suatu masalah atau problem dalam usaha mencapai suatu tujuan tertentu .
Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecah masalah yang
bersangkutan sehingga usaha pencapaian tujuan yang dimaksud dapat melaksanakan
secara baik dan efektif.
Efisiensi dan efektifitas suatu perusahaan biasanya
diduga dari jenis atau macam masalah yang sering dihadapi. Sebuah perusahaan
yang terlalu sering menghadapi masalah korektif, menggambarkan cara kerja yang
kurang efisen dan kurang efektif. Dilain pihak perusahaan yang lebih progresif
dan kreatif menggambarkan perusahaan yang sukses dan inovatif.
5.1.2 Tipe Pengambilan Keputusan
Herbert A. Simon mengemukakan teknik tradisional dan modern dalam
pembuatan keputusan yang deprogram dan tidak deprogram. Kemajuan dalam
pengembangan dan penggunaan peralatan riset operasi telah terjadi sangat cepat
selama decade terakhir ini, terutama dalam bidang simulasi computer dan
pengolahan elektronik ( electronic data processing). Sejlan dengan pengembangan
[teknik pembuatan keputusan, efisiensi pemecahan masalah yang diprogram dan
kualitas pemecahannya juga telah meningkat. Banyak masalah yang tidak deprogram
sebelumnya telah menjadi deprogram.Dilain pihak, teknik pemecahan masalah
empiric (heuristic) bagi pembuatan keputusan yang tidak deprogram tidak
berkembang dengan pesat dan penggunaannya semakin menyempit.
Teknik-teknik pembuatan keputusan tradisional dan
modern
:
Tipe-tipe Keputusan
|
Teknik-teknik pembuatan keputusan
|
|
Tradisional
|
Modern
|
|
Di program :
Keputusan rutin dan berulang-ulang organisasi
mengembangkan proses khusus bagi penangannya.
|
Prsedur pengoperasian standar
|
|
Tidak Diprogram :
Keputusan sekali pakai, disuse tidak sehat dan
kebijaksanaan. Ditangani dengan proses pemecahan masalah umum.
|
|
Teknik pemecahan masalalh yang diterapkan pada:
|
5.1.3 Proses Pengambilan Keputusan
Banyak manajer harus membuat suatu keputusan dengan metode pembuatan
keputusan informal untuk memberi pedoman bagi manajer. Tidak ada pendekatan
pembuatan keputusan yang dapat menjamin bahwa manajer akan selalu membuat
keputusan yang benar. Akan tetapi para
manajer akan melakukan pendekatan rasional, intelektual, dan sistematis akan
lebih berhasil disbanding dengan manajer yang menggunakan pendekatan dengan
cara informal.
Berikut tahapan-tahapan pengmabilan keputusan
Tahap 1 : Pemahaman dan perumusan masalah.
Tahap 2 : Pengumpulan dan analisis data yang relevan.
Tahap 3 : Pengembangan-pengembangan alternative-
alternative.
Tahap 4 : Evaluasi alternative- alternative.
Tahap 5 : Pemilihan alternative terbaik.
Tahap 6 : Implementasi keputusan.
Tahap 7 : Evaluasi Keputusan – keputusan.
5.1.4 Kriteria Pengambilan keputusan
Kriteria untuk memilih alternative dalam model normative adalah
pemaksimalan (laba, kegunaan, nilai yang diharapkan, dan sebgainya). Tujuan ini
apabila dinyatakan dalam bentuk kuantitatif disebut fungsi objektif untuk suatu
keputusan.
5.1.5 Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah suatu peralatan yang menggambarkan secara grafik
berbagai kegiatan yang dapat diambil dan dihubungkan kegiatan ini dengan
berbagai peristiwa diwaktu mendatang yang akan terjadi.
5.2 Skala Pengukuran Pengambilan Keputusan
5.2.1 Skala nominal
Skala nominal adalah suatu pengukuran dengan taraf yang paling
rendah.Disini suatu objek digolongkan dengan symbol/ angka yang bersifat
kulaitatid dan kuantitatif.
5.2.2 Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah suatu skala pengukuran yang sifatnya kualitatif
yang menunjukkan adaya suatu jenjang urutan preferensi yang dikaitkan pada
suatu tujuan atau kondisi yang ditentukan atau dapat dikatakan bahwa skala
ordinal adalah objek-objek dalam suatu kategori yang mungkin adalah berbeda
dengan objek lainnya.
5.2.3 Skala Interval
Merupakan skala yang mempunyai ciri seperti skla ordinal, yang selisih
dari tiap-tiap angka atau jenjang preferensi dalam skala tersebut diketahui
besarnya dan kemudian pengukurannya dilakukan lebih teliti.
5.2.4 Skala Ratio
Skala ration adalah suatu skala interval yang mempunyai titik nol yang
nyata.
5.2.5 Skala Absolut
Skala absolut merupakan ukuran kuantitatif yang jelas dan nyata, yang
dapat diperbandingkan secara langsung.
5.3 Metode Kuantitatif dalam pembuatan keputusan
5.3.1 Konsep Riset Operasi
1. Terpusat pada pembuatan keputusan
2. Penggunaan metode ilmiah
3. Penggunaan model matematik
4. Efektifitas ekonomis
5. Bergantung pada computer
6. Pendekatan TIM
7. Orientasi Sistem
0 komentar